Sedekah
Pahala Berlimpah, Bantu Pengajaran Al-Quran Braille
Baznas Bazis DKI
DKI Jakarta|
Dibuat 07 Mar 2024
Terkumpul
RP. 50,000 dari RP. 200,000,000 0%1 Donatur
Selesai
Campaign Selesai
Tiada Mata Tak Hilang Cahaya, seolah menjadi pelita di tengah kegelapan, banyak guru tunanetra yang patut diapresiasi
Jumlah penyandang disabilitas tunatera yang berada di Indonesia terbilang cukup banyak. Terdapat 3.000 Sekolah Luar Biasa (SLB) yang memiliki kurikulum membaca Al-Qur’an Braille. Tetapi, pengajar Al-Quran Braille di Indonesia terbilang masih sedikit yaitu sebanyak 50 pengajar. Hal tersebut berdampak pada jumlah pembaca Al-Quran Braille di Indonesia.
Jarak jauh dari rumah ke tempat mengajar tak menyurutkan semangat guru-guru untuk mengajar Al-Quran Braille untuk sahabat tunanetra.
Disamping mengajar Al-Quran Braille, banyak pengajar Al-Quran Braille yang harus tetap mencari nafkah dengan tertatih sebagai tukang kerupuk keliling, tukang pijat dan sebagainya. Padahal mejadi seorang guru di sangat mulia, apalagi mengajarkan Al-Quran. Dengan sebagai profesi guru tersebut seharusnya bisa membantu finansial mereka dan nyatanya tidak
Murid-murid tunanetra, kebanyakan juga dari keluarga prasejahtera meskipun diliputi kekurangan finansial tidak membatasi semangat sahabat tunanetra untuk belajar Al-Quran Braille. Orientasi mereka untuk belajar Al-Quran Braille yaitu untuk mencapai akhirat.
Tunanetra butuh Al-qur'an dan pengajarannya sebagai teman di dunia, penerang di alam kubur, penuntun jalan shirathal mustaqim di akhirat nanti, serta pemberi syafaat untuk menuju surganya Allah. Biarkan 10 jari tangan yang menyaksikannya.
Untuk itu kami dari Baznas Bazis DKI mengajak #SobatBaik untuk membantu pengajaran ratusan teman-teman tunanetra untuk terbebas dari buta membaca Al-Quran Braille, lewat donasi dengan cara:
Jumlah penyandang disabilitas tunatera yang berada di Indonesia terbilang cukup banyak. Terdapat 3.000 Sekolah Luar Biasa (SLB) yang memiliki kurikulum membaca Al-Qur’an Braille. Tetapi, pengajar Al-Quran Braille di Indonesia terbilang masih sedikit yaitu sebanyak 50 pengajar. Hal tersebut berdampak pada jumlah pembaca Al-Quran Braille di Indonesia.
Jarak jauh dari rumah ke tempat mengajar tak menyurutkan semangat guru-guru untuk mengajar Al-Quran Braille untuk sahabat tunanetra.
Disamping mengajar Al-Quran Braille, banyak pengajar Al-Quran Braille yang harus tetap mencari nafkah dengan tertatih sebagai tukang kerupuk keliling, tukang pijat dan sebagainya. Padahal mejadi seorang guru di sangat mulia, apalagi mengajarkan Al-Quran. Dengan sebagai profesi guru tersebut seharusnya bisa membantu finansial mereka dan nyatanya tidak
Murid-murid tunanetra, kebanyakan juga dari keluarga prasejahtera meskipun diliputi kekurangan finansial tidak membatasi semangat sahabat tunanetra untuk belajar Al-Quran Braille. Orientasi mereka untuk belajar Al-Quran Braille yaitu untuk mencapai akhirat.
Tunanetra butuh Al-qur'an dan pengajarannya sebagai teman di dunia, penerang di alam kubur, penuntun jalan shirathal mustaqim di akhirat nanti, serta pemberi syafaat untuk menuju surganya Allah. Biarkan 10 jari tangan yang menyaksikannya.
Untuk itu kami dari Baznas Bazis DKI mengajak #SobatBaik untuk membantu pengajaran ratusan teman-teman tunanetra untuk terbebas dari buta membaca Al-Quran Braille, lewat donasi dengan cara:
- Klik tombol "Donasi Sekarang"
- Masukkan nominal donasi
- Pilih metode pembayaran
- Donatur akan mendapat laporan via email.
-
Ernawaty binti Affendi Donasi RP. 50,000