
Infrastruktur
Bantu Bangun Dapur Layak untuk Santri di Pesantren Pelosok

Baznas Bazis DKI
DKI Jakarta|
Dibuat 19 Aug 2025
Terkumpul
RP. 0 dari RP. 100,000,000 0%0 Donatur
133 Hari
Bagi kebanyakan orang, dapur hanyalah tempat memasak. Namun, di sebuah pesantren, dapur adalah jantung yang memberi energi bagi seluruh santri untuk menjalani hari.
_1755593170.jpg)
Di Pesantren Tahfiz Difabel K.H Lutfi Fathullah, dapur sederhana yang mereka miliki sudah mulai rapuh.
Atapnya bocor ketika hujan, dindingnya berjamur, dan peralatan masak pun seadanya.
Meski begitu, dari tempat inilah para pengurus memasak ratusan porsi nasi setiap harinya untuk lebih dari 30 santriwati tunarungu yang sedang menghafal Al-Qur’an.
Setiap pagi, aroma nasi hangat memenuhi ruangan sempit yang menjadi dapur, namun sering kali asap dari tungku tradisional memenuhi udara, membuat para ibu yang memasak harus berjuang menahan perih di mata. Kondisi ini tidak hanya kurang nyaman, tapi juga kurang higienis untuk mengolah makanan bergizi bagi para santri.
Bayangkan jika mereka memiliki dapur yang layak—atap yang kokoh, ventilasi yang baik, peralatan masak yang memadai, dan meja bersih untuk menyiapkan hidangan.
Menu makanan pun bisa lebih bervariasi dan sehat, sehingga santri mendapat asupan terbaik untuk menunjang hafalan mereka.
Sayangnya, biaya renovasi dapur cukup besar dan belum bisa ditanggung oleh pihak pesantren.
Dengan sedekah yang kita berikan, kita membantu membangun dapur layak yang akan menjadi sumber energi dan kesehatan bagi para penghafal Kalam Allah ini.
Klik Donasi Sekarang, jadilah bagian dari amal jariyah yang akan terus mengalir selama dapur ini digunakan untuk memberi makan para penuntut ilmu.
_1755593170.jpg)
Di Pesantren Tahfiz Difabel K.H Lutfi Fathullah, dapur sederhana yang mereka miliki sudah mulai rapuh.
Atapnya bocor ketika hujan, dindingnya berjamur, dan peralatan masak pun seadanya.
Meski begitu, dari tempat inilah para pengurus memasak ratusan porsi nasi setiap harinya untuk lebih dari 30 santriwati tunarungu yang sedang menghafal Al-Qur’an.
Setiap pagi, aroma nasi hangat memenuhi ruangan sempit yang menjadi dapur, namun sering kali asap dari tungku tradisional memenuhi udara, membuat para ibu yang memasak harus berjuang menahan perih di mata. Kondisi ini tidak hanya kurang nyaman, tapi juga kurang higienis untuk mengolah makanan bergizi bagi para santri.
Bayangkan jika mereka memiliki dapur yang layak—atap yang kokoh, ventilasi yang baik, peralatan masak yang memadai, dan meja bersih untuk menyiapkan hidangan.
Menu makanan pun bisa lebih bervariasi dan sehat, sehingga santri mendapat asupan terbaik untuk menunjang hafalan mereka.
Sayangnya, biaya renovasi dapur cukup besar dan belum bisa ditanggung oleh pihak pesantren.
Dengan sedekah yang kita berikan, kita membantu membangun dapur layak yang akan menjadi sumber energi dan kesehatan bagi para penghafal Kalam Allah ini.
Klik Donasi Sekarang, jadilah bagian dari amal jariyah yang akan terus mengalir selama dapur ini digunakan untuk memberi makan para penuntut ilmu.