Infrastruktur

Pesantren Penghafal Al-Qur'an Tak Mampu Beli Token Listrik

Baznas Bazis DKI
DKI Jakarta| Dibuat 19 Aug 2025

Terkumpul

RP. 0 dari RP. 100,000,000 0%

0 Donatur

133 Hari

Di sebuah pesantren sederhana, malam menjadi waktu terbaik untuk para santri mengulang hafalan.
Namun, sering kali lampu mati karena token listrik habis.
Gelap menyelimuti ruang belajar, memaksa mereka berhenti mengaji lebih awal.



Bagi pesantren yang mengandalkan bantuan masyarakat, pembelian token listrik menjadi pengeluaran besar yang tidak selalu bisa dipenuhi.
Jika saldo listrik habis, mereka harus menunggu donasi atau bantuan dari warga sekitar untuk kembali belajar dengan cahaya lampu.

Padahal, listrik bukan hanya untuk penerangan.
Kipas angin, pompa air, hingga perangkat audio untuk pembelajaran Al-Qur’an juga bergantung pada listrik.
Tanpa listrik, kegiatan belajar mengajar terhenti, kenyamanan berkurang, dan semangat santri pun ikut surut.

Bayangkan wajah ceria santri ketika lampu kembali menyala.
Mereka bisa melanjutkan hafalan, membaca kitab, dan beristirahat dengan nyaman di malam hari.

Donasi kita hari ini bisa menjadi sumber cahaya, baik secara harfiah maupun maknawi, untuk para penghafal Al-Qur’an.
Setiap kilowatt yang kita bantu nyalakan adalah pahala yang terus mengalir selama mereka belajar.

Klik Donasi Sekarang dan nyalakan kembali semangat para santri dengan menghadirkan listrik di pesantren mereka.
tidak ada donasi
Tidak ada hasil yang ditemukan