Pada masa pemerintahan Sayyidina Umar bin al-Khattab, shalat tarawih dilakukan sebanyak 20 rakaat.
FidyahKetahui Tata Cara Shalat Tarawih & Pahala Jika Melaksanakannya
Bulan Ramadhan disebut juga dengan Syahrul Ibadah atau bulannya ibadah karena bulan ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Di bulan ini, kita umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah selain ibadah wajib. Salah satu ibadah sunnah yang paling utama di bulan suci ini adalah shalat tarawih, sebagaimana dijelaskan dalam hadits: “Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).
Shalat tarawih sendiri merupakan sunnah muakkad untuk menyempurnakan ibadah wajib dan umumnya dikerjakan 8 atau 20 rakaat dengan setiap rakaatnya terdiri dari dua sujud dan satu ruku atau witir sebanyak tiga rakaat. Ini berarti, sekali melakukan shalat tarawih yaitu 11 atau 23 rakaat.
Dikutip dari laman resmi NU Online, dari Imam al-Baihaqi dan lainnya dengan sanad yang shahih, menjelaskan pada masa pemerintahan Sayyidina Umar bin al-Khattab, shalat tarawih dilakukan sebanyak 20 rakaat. Di dalam riwayat lain dari Imam Malik di kitab al-Mawattha’, jumlah rakaat shalat yang dilakukan di masa khalifah Umar adalah 23 rakaat. Kemudian, Al-Imam al-Baihaqi mengkompromikan dua dalil tersebut bahwa riwayat yang menyatakan 20 rakaat konteksnya adalah tanpa menghitung 3 rakaat shalat witir. Sedangkan setelah menghitung 3 rakaat witir, riwayat yang menyebut 23 rakaat.
Baca Juga: Kenali 5 Hikmah dan Keutamaan Bulan Syaban yang Menginspirasi
Tata Cara Shalat Tarawih
Berikut tata cara shalat tarawih yang perlu diketahui.
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an imāman lillāhi ta'ālā.
Berikut niat shalat tarawih sebagai makmum:
Ushallî sunnatat tarâwîhi rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'mûman lillâhi ta'âlâ.
Berikut niat shalat tarawih jika dilakukan sendiri:
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an lillāhi ta'ālā.
Berikut niat shalat tarawih jama’ah:
Ushalli sunnatat tarawiihi arba'ata rakaatin mustaqbilal qiblati adaan makmuman/imāman lillahi ta'ala.
Doa Setelah Shalat Tarawih
Setelah selesai sampai 11 atau 23 rakaat, maka dilanjut dengan membaca doa setelah shalat tarawih. Berikut bacaan doanya:
Arab latin: Allaahummaj'alnaa bil iimaani kaamiliin. Wa lil faraaidli muaddiin. Wa lish shalati haafidhiin. Wa liz zakaati faa'iliin. Wa lima 'indaka thaalibiin. Wa li afwika raajiin. Wa bil-hudaa mutamassikiin. Wa 'anil laghwi mu'ridliin. Wa fid-dunyaa zaahdiin. Wa fil 'aakhirati raaghibiin. Wa bil-qadlaa'i raadliin. Wa lin na'maa'i syaakiriin. Wa 'alal balaa'i shaabiriin. Wa tahta lawaa'i muhammadin shallallaahu 'alaihi wasallam yaumal qiyaamati saa'iriina wa ilal haudli waaridîn. Wa ilal jannati daakhiliin. Wa min sundusin wa istabraqîn wadiibaajin mutalabbisin. Wa min tha'aamil jannati aakiliin. Wa min labanin wa 'asalin mushaffan syaaribiin. Bi akwaabin wa abaariiqa wa ka'sin min ma'in. Ma'al ladziina an'amta 'alaihim minan nabiyyiina wash shiddiiqiina wasy syuhadaa'i wash shaalihiina wa hasuna ulaa'ika rafiiqan. Daalikal fadl-lu minallaahi wa kafaa billâhi 'aliiman. Allaahummaj'alnaa fii haadzihil lailatisy syahrisy syariifail mubaarakah minas su'adaa'il maqbuuliin. Wa laa taj'alnaa minal asyqiyaa'il marduudiin. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa aalihi wa shahbihi ajma'iin. Birahmatika yaa arhamar raahimiin wal hamdulillaahi rabbil 'aalamiin.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang rida dengan ketentuan-Mu, yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah anugerah dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami ke dalam golongan orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Nabi Muhammad, serta seluruh keluarga dan sahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam,"
Baca Juga: Simak Keutamaan 10 Hari Pertama Puasa Ramadhan yang Perlu Diketahui
Pahala Shalat Tarawih
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa setiap kebaikan akan dilipatgandakan di bulan suci ini, begitu pula dengan shalat tarawih. Berikut beberapa pahala dan keutamaan shalat tarawih yang dijelaskan dalam hadits:
"Barangsiapa melakukan ibadah puasa Ramadan karena iman dan mencari pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim).
"Barang siapa yang ikut melaksanakan sholat tarawih berjamaah bersama imam sampai selesai maka baginya akan dicatat seperti salat semalam penuh." (HR. Abu Daud dan Turmudzi).
Dilansir dari laman resmi Baznas, menurut An Nawawi, dosa yang diampuni adalah dosa-dosa kecil, sedangkan menurut Ibnul Mundzir, dosa yang diampuni bukan hanya dosa kecil saja tetapi juga dosa besar.
Selain mendapatkan pahala dari shalat tarawih, kita juga dianjurkan untuk melakukan kebaikan-kebaikan agar pahala bertambah. Salah satu kebaikan yang dianjurkan di bulan yang berkah ini adalah bersedekah dengan saudara yang kurang mampu. Sobat Baik bisa berbagi dengan klik tombol ‘Donasi Sekarang’ di bawah ini ya.
Shalat tarawih sendiri merupakan sunnah muakkad untuk menyempurnakan ibadah wajib dan umumnya dikerjakan 8 atau 20 rakaat dengan setiap rakaatnya terdiri dari dua sujud dan satu ruku atau witir sebanyak tiga rakaat. Ini berarti, sekali melakukan shalat tarawih yaitu 11 atau 23 rakaat.
Dikutip dari laman resmi NU Online, dari Imam al-Baihaqi dan lainnya dengan sanad yang shahih, menjelaskan pada masa pemerintahan Sayyidina Umar bin al-Khattab, shalat tarawih dilakukan sebanyak 20 rakaat. Di dalam riwayat lain dari Imam Malik di kitab al-Mawattha’, jumlah rakaat shalat yang dilakukan di masa khalifah Umar adalah 23 rakaat. Kemudian, Al-Imam al-Baihaqi mengkompromikan dua dalil tersebut bahwa riwayat yang menyatakan 20 rakaat konteksnya adalah tanpa menghitung 3 rakaat shalat witir. Sedangkan setelah menghitung 3 rakaat witir, riwayat yang menyebut 23 rakaat.
Baca Juga: Kenali 5 Hikmah dan Keutamaan Bulan Syaban yang Menginspirasi
Tata Cara Shalat Tarawih
Berikut tata cara shalat tarawih yang perlu diketahui.
- Niat
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an imāman lillāhi ta'ālā.
Berikut niat shalat tarawih sebagai makmum:
Ushallî sunnatat tarâwîhi rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'mûman lillâhi ta'âlâ.
Berikut niat shalat tarawih jika dilakukan sendiri:
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an lillāhi ta'ālā.
Berikut niat shalat tarawih jama’ah:
Ushalli sunnatat tarawiihi arba'ata rakaatin mustaqbilal qiblati adaan makmuman/imāman lillahi ta'ala.
- Takbiratul ihram dengan mengucap takbir
- Membaca Surat Al-Fatihah
- Membaca Surat Al-Quran
- Ruku
- Itidal
- Sujud
- Iftirasy (duduk di antara dua sujud)
- Sujud kedua
- Berdiri untuk mengerjakan rakaat yang kedua
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca Surat Al-Quran
- Ruku
- Itidal
- Sujud
- Iftirasy (Duduk di antara dua sujud)
- Sujud kedua
- Tasyahud Akhir
- Salam
Doa Setelah Shalat Tarawih
Setelah selesai sampai 11 atau 23 rakaat, maka dilanjut dengan membaca doa setelah shalat tarawih. Berikut bacaan doanya:
Arab latin: Allaahummaj'alnaa bil iimaani kaamiliin. Wa lil faraaidli muaddiin. Wa lish shalati haafidhiin. Wa liz zakaati faa'iliin. Wa lima 'indaka thaalibiin. Wa li afwika raajiin. Wa bil-hudaa mutamassikiin. Wa 'anil laghwi mu'ridliin. Wa fid-dunyaa zaahdiin. Wa fil 'aakhirati raaghibiin. Wa bil-qadlaa'i raadliin. Wa lin na'maa'i syaakiriin. Wa 'alal balaa'i shaabiriin. Wa tahta lawaa'i muhammadin shallallaahu 'alaihi wasallam yaumal qiyaamati saa'iriina wa ilal haudli waaridîn. Wa ilal jannati daakhiliin. Wa min sundusin wa istabraqîn wadiibaajin mutalabbisin. Wa min tha'aamil jannati aakiliin. Wa min labanin wa 'asalin mushaffan syaaribiin. Bi akwaabin wa abaariiqa wa ka'sin min ma'in. Ma'al ladziina an'amta 'alaihim minan nabiyyiina wash shiddiiqiina wasy syuhadaa'i wash shaalihiina wa hasuna ulaa'ika rafiiqan. Daalikal fadl-lu minallaahi wa kafaa billâhi 'aliiman. Allaahummaj'alnaa fii haadzihil lailatisy syahrisy syariifail mubaarakah minas su'adaa'il maqbuuliin. Wa laa taj'alnaa minal asyqiyaa'il marduudiin. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa aalihi wa shahbihi ajma'iin. Birahmatika yaa arhamar raahimiin wal hamdulillaahi rabbil 'aalamiin.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang rida dengan ketentuan-Mu, yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah anugerah dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami ke dalam golongan orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Nabi Muhammad, serta seluruh keluarga dan sahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam,"
Baca Juga: Simak Keutamaan 10 Hari Pertama Puasa Ramadhan yang Perlu Diketahui
Pahala Shalat Tarawih
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa setiap kebaikan akan dilipatgandakan di bulan suci ini, begitu pula dengan shalat tarawih. Berikut beberapa pahala dan keutamaan shalat tarawih yang dijelaskan dalam hadits:
"Barangsiapa melakukan ibadah puasa Ramadan karena iman dan mencari pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim).
"Barang siapa yang ikut melaksanakan sholat tarawih berjamaah bersama imam sampai selesai maka baginya akan dicatat seperti salat semalam penuh." (HR. Abu Daud dan Turmudzi).
Dilansir dari laman resmi Baznas, menurut An Nawawi, dosa yang diampuni adalah dosa-dosa kecil, sedangkan menurut Ibnul Mundzir, dosa yang diampuni bukan hanya dosa kecil saja tetapi juga dosa besar.
Selain mendapatkan pahala dari shalat tarawih, kita juga dianjurkan untuk melakukan kebaikan-kebaikan agar pahala bertambah. Salah satu kebaikan yang dianjurkan di bulan yang berkah ini adalah bersedekah dengan saudara yang kurang mampu. Sobat Baik bisa berbagi dengan klik tombol ‘Donasi Sekarang’ di bawah ini ya.
Info Lainnya
Tentang Kami | Sarat & Ketentuan | Privasi | Hubungi Kami
Copyright ©️ 2021-2024 Simpulkebaikan.id
All Rights Reserved.
Platform Crowdfunding yang dimiliki oleh BAZNAS (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta.